Rpm Mesin Bubut

Rpm Mesin Bubut

Presisi dan Akurasi

Mesin Bubut CNC: Mesin bubut CNC memiliki tingkat presisi dan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin bubut konvensional. Hal ini disebabkan oleh kontrol yang lebih baik dari program komputer, sehingga hasil produksi menjadi lebih konsisten dan akurat.

Mesin Bubut Konvensional: Mesin bubut konvensional cenderung memiliki tingkat presisi yang lebih rendah karena proses pengaturan manual yang rentan terhadap human error.

Mesin Bubut CNC: Mesin bubut CNC memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi karena dapat dengan mudah diubah untuk memproduksi berbagai jenis komponen hanya dengan mengganti program yang dijalankan.

Mesin Bubut Konvensional: Mesin bubut konvensional cenderung kurang fleksibel karena pengaturan manual yang memerlukan waktu dan tenaga lebih untuk mengubah jenis produksi.

Mesin Bubut CNC: Mesin bubut CNC memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi karena proses produksi dapat berjalan secara otomatis tanpa perlu banyak campur tangan operator.

Mesin Bubut Konvensional: Mesin bubut konvensional cenderung memiliki tingkat produktivitas yang lebih rendah karena proses produksi yang lebih tergantung pada kecepatan dan keahlian operator.

Dalam dunia manufaktur modern, mesin bubut CNC menjadi pilihan yang lebih populer karena efisiensi, presisi, dan fleksibilitas yang ditawarkannya. Namun, mesin bubut konvensional masih digunakan dalam situasi tertentu yang membutuhkan sentuhan manual dan keahlian khusus dari operator. Jadi, dalam memilih jenis mesin bubut yang sesuai untuk kebutuhan produksi, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor di atas.

Jika Anda mencari jasa CNC berkualitas, Anda dapat mempercayakan kebutuhan produksi Anda pada Divisi Machining Center PT Tri Ratna Diesel Indonesia. Mereka menyediakan layanan jasa bubut CNC dan fabrikasi dengan standar kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur Anda.

Dengan memanfaatkan teknologi CNC dan tenaga kerja profesional, PT Tri Ratna Diesel Indonesia siap membantu Anda dalam memproduksi komponen-komponen mekanis berkualitas tinggi sesuai dengan spesifikasi yang Anda butuhkan. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi mereka untuk mendapatkan solusi produksi yang tepat dan efisien!

Proses Produksi Mesin Bubut

di jual cepat mesin bubut Cnc Jepang Here are the stats:Swing = 13"Max Turning Diameter = 9" (more with extended tool holders included with machine)Between Centers = 40"RPM = 3800 (2 ranges, M code programmed)Turret = 10 positionChuck = 8" hydraulic,Bar = 1.75"Tailstock = programmable hydraulic, MT4Voltage = 208/240/480 (internal transformer)Weight = 9,000-10,000 lbs

Materi Parameter Mesin Bubut

Mesin Bubut - Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar.

Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya.

Cs = π.d.n Meter/ menit

Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:

Sumber : P4TK BMTI Bandung

Motor Spindle Daya (KW)

Perjalanan (Sumbu X) (Mm)

Perjalanan (Sumbu Z) (Mm)

Pengulangan (X/Y/Z) (Mm)

Video Keluar Inspeksi

Garansi dari Komponen Inti

Lebar Tempat Tidur (Mm)

Harga Yang Kompetitif

Horizontal CNC Turning Lathe

Harga mesin bubut, CNC Balik mesin bubut

Dokumen tersebut membahas tentang mesin bubut konvensional. Ia menjelaskan pengertian, fungsi, dan jenis-jenis mesin bubut konvensional serta bagian-bagian utamanya seperti sumbu utama, meja mesin, eretan, kepala lepas, dan berbagai tuas pengatur kecepatan dan arah putaran. Dokumen ini memberikan informasi dasar tentang mesin bubut konvensional beserta gambaran komponen-komponennya.

Mesin bubut adalah salah satu peralatan penting dalam dunia manufaktur untuk memproduksi berbagai jenis komponen mekanis. Dua jenis mesin bubut yang umum digunakan adalah mesin bubut CNC (Computer Numerical Control) dan mesin bubut konvensional. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk memotong benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan, namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya.

Pengertian Mesin Bubut Konvensional

Mesin Bubut Konvensional adalah mesin bubut yang dikendalikan secara manual oleh operator. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan tuas, roda gigi, dan kontrol manual lainnya. Mesin ini memerlukan keahlian khusus dari operator untuk menghasilkan produk yang presisi. Meskipun lebih sederhana daripada Mesin Bubut CNC, mesin ini masih banyak digunakan terutama untuk produksi dalam skala kecil.

Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit – Rpm)

Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:

Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

Jenis Jenis Mesin Bubut

Secara garis besar mesin bubut diklasifikasikan menjadi empat macam, diantaranya :1. Mesin Bubut Ringan

Mesin bubut ini digunakan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya lebih kecil dan sederhana. Selain itu juga digunakan untuk mengerjakan material kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai.2. Mesin Bubut Sedang (Medium Lathe)

Mesin bubut sedang memiliki kontruksi mesin lebih baik dan dilengkapi dengan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin jenis ini sering digunakan untuk menghasilkan dan memperbaiki perkakas industri.3. Mesin Bubut Standar (Standart Lathe)

Mesin bubut standar digunakan untuk melakukan pekerjaan berat daripada mesin bubut ringan karena menjadi mesin standar pada mesin bubut pada umumnya.4. Mesin Bubut Meja Panjang (Long Bed Lathe)

Mesin bubut meja panjang termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk pekerjaan besar dan berat sehingga sudah dilengkapi dengan bahan roda gerigi dan memiliki kapasitas produksi yang banyak.Selain empat macam mesin bubut diatas ada jenis lain yang dikategorikan berdasarkan prinsip kerjanya.

Jenis Pahat Mesin Bubut

1. Pahat High Speed Steel (HSS)

Keselamatan kerja pada proses bubut

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja

Pengertian Mesin Bubut CNC

Mesin Bubut CNC adalah jenis mesin bubut yang dikendalikan oleh program komputer. Mesin ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Pengguna hanya perlu memasukkan instruksi desain ke dalam program komputer, dan mesin akan secara otomatis melakukan proses pemotongan sesuai dengan desain yang diinginkan. Mesin ini sangat efisien dalam memproduksi komponen dengan berbagai tingkat kompleksitas.

Jenis Jenis Mesin Bubut Berdasarkan Prinsip

1. Mesin bubut centre lathe,2. Mesin bubut sabuk,3. Mesin bubut vertical turning dan boring milling,4. Mesin bubut facing lathe,5. Mesin bubut turret,6. Meisn bubut turret jenis sadel, dan7. Mesin bubut turret vertikal.Setiap mesin yang diciptakan memiliki fungsi pada setiap bagian, berikut fungsi dari mesin bubut.

Jadwal dan Daftar Harga Pelatihan/Training.

Utk Informasi Lebih Lanjut atau ada yang mau di Tanyakan Silahkan Hubungi ke Customer Service kami, dengan Click Contact US. atau Silahkan Chat Kami dengan Live Chat KMMI yg ada di bawah Page, atau Chat via WA kami Click..

Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin bubut, lamanya waktu proses pemesinannya perlu diketahui/dihitung. Hal ini penting karena dengan mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan, perencanaan dan kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Apabila diameter benda kerja, kecepatan potong dan kecepatan penyayatan/ penggeseran pahatnya diketahui, waktu pembubutan dapat dihitung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesinan bubut adalah, seberapa besar panjang atau jarak tempuh pembubutan (L) dalam satuan mm dan kecepatan  pemakanan (F) dalam satuan mm/menit. Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L) adalah panjang pembubutan rata ditambah star awal pahat (ℓa), atau: L total= ℓa+ ℓ (mm). Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran).

Gambar 4.2. Panjang pembubutan rata.

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan waktu pemesinan bubut rata (tm) dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan: f   = pemakanan dalam satau putaran (mm/put) n  = putaran benda kerja (Rpm) ℓ  = panjang pembubutan rata (mm) la = jarak star pahat (mm) L  = panjang total pembubutan rata (mm) F  = kecepatan pemakanan mm/menit

Contoh soal 1: Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D) = 40 mm akan dibubut rata menjadi (d) = 30 mm sepanjang (ℓ) = 65, dengan jarak star pahat (la) = 4 mm. Data-data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut;

Putaran mesin = 500 putaran/menit, dan pemakanan mesin dalam satu putaran (f) = 0,05 mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/ proses?.

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan rata sesuai data diatas adalah  selama 2,76 menit.

Contoh soal 2 :Sebuah benda kerja  dengan diameter  terbesar (D) = 30 mm akan  dibubut rata menjadi (d) = 30 mm sepanjang (ℓ) = 70, dengan jarak star pahat (ℓa) = 4 mm. Data-data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan potong (Cs) = 25 meter/menit, dan pemakanan mesin dalam satu putaran   (f) = 0,03 mm/putaran.Pertanyaannya adalah;

Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan rata sesuai data diatas adalah selama 9,308 menit.

Waktu Pemesinan Bubut Muka (Facing)

Perhitungan waktu pemesinan bubut muka pada prinsipnya sama dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata, perbedaannya hanya terletak pada arah pemakanan yaitu melintang. Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L) adalah panjang pembubutan muka ditambah star awal pahat (ℓa), sehingga;

Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan mengacu pada uraian sebelumnya  F= f.n (mm/putaran).

Gambar 4.3. Panjang langkah pembubutan muka (facing)

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan waktu pemesinan bubut muka (tm) dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan: d   = diameter benda kerja f    = pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran) n   = putaran benda kerja (Rpm) ℓ   = panjang pembubutan muka (mm) la  =  jarak star pahat (mm)   L   =  panjang total pembubutan muka (mm) F   =  kecepatan pemakanan setiap (mm/menit)

Contoh soal 1:Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D) = 50 mm akan dibubut muka dengan jarak star pahat (ℓa) = 3 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin = 500 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f) = 0,05 mm/putaran.Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan muka sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses ?

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan muka sesuai data diatas adalah selama 1,12 menit.

Contoh soal 2:Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 60 mm akan dibubut muka dengan jarak star pahat (ℓa) = 3 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan potong  (Cs) = 35 meter/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f) = 0,06 mm/putaran.Pertanyaannya adalah;

Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan muka sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan muka sesuai data diatas adalah selama 3,405 menit.

Perhitungan waktu pengeboran pada mesin bubut, pada prinsipnya sama dengan menghitung waktu pemesinan bubut rata dan bubut muka. Perbedaannya hanya terletak pada jarak star ujung mata bornya. Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang total pengeboran (L) adalah panjang pengeboran (ℓ) ditambah star awal mata bor (ℓa = 0,3 d), sehingga: L = ℓ + 0,3d (mm). Untuk nilai kecepatan pemakanan (F) mengacu pada uraian sebelumnya F = f.n (mm/putaran)

Gambar 4.4 .  Panjang langkah pengeboran

Berdasarkan prinsip-prinsip yang telah diuraikan diatas, maka perhitungan waktu pengeboran (tm) dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan : ℓ = panjang pengeboran L = panjang total pengeboran d = diameter mata bor n = putaran mata bor (Rpm) f = pemakanan (mm/putaran)

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pengeboran sesuai data diatas adalah selama 1,107 menit.

Contoh soal 2:Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran sepanjang 40 mm dengan mata bor berdiameter 10 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan potong (Cs) = 25 meter/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f) = 0,03 mm/putaran.Pertanyaannya adalah ;

Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan pengeboran pada mesin bubut sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses ?

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pengeboran sesuai data diatas adalah selama 1,298 menit.

Perbedaan Mesin Bubut CNC dan Mesin Bubut Konvensional

Mesin Bubut CNC: Mesin CNC dikendalikan oleh program komputer yang telah diprogram sebelumnya. Operator hanya perlu memasukkan parameter yang diperlukan dan mesin akan secara otomatis melakukan proses pemotongan sesuai dengan desain yang telah diatur.

Mesin Bubut Konvensional: Pada mesin bubut konvensional, operator harus secara manual mengatur kecepatan putaran pisau pemotong dan pergerakan meja kerja. Proses ini memerlukan keahlian operator yang lebih dalam dalam mengoperasikan mesin.